Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia
Akal
suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang
benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas
pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun
informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah
satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan,
menganalisis, menilai apakah sesuai benar atau salah.[1]
Namun, karena kemampuan manusia
dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan
akal antar manusia yang betul-betul sama. [1]
Akal berasal dari bahasa Arab 'aql
yang secara bahasa berarti pengikatan dan pemahaman terhadap sesuatu. [2]
Sumber kamus :
Pengertian lain dari akal adalah
daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami
lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal,
dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan
diri kita sendiri, serta melakukan tindakan
Sumber buku :
Pengertian Akal adalah bisa disebut
juga berarti jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, dan ikhtiar.[2] Akal juga
mempunyai konotasi negatif sebagai alat untuk melakukan tipu daya,
muslihat, kecerdikan, kelicikan.[4]
Akal fikiran tidak hanya digunakan
untuk sekedar makan, tidur, dan berkembang biak, tetapi akal juga mengajukan
beberapa pertanyaan dasar tentang asal-usul, alam dan masa yang akan datang.[3] Kemampuan
berfikir mengantarkan pada suatu kesadaran tentang betapa tidak kekal dan betapa tidak pastinya kehidupan ini. [3]
Freud membagi manusia menjadi tiga
wilayah pokok, antara lain:
Sesuai kebutuhan mutlak yang tidak dapat ditawar-tawar, dipercayakan kepada instink, maka diberikan pada akal (ego) peran yang strategis dalam perencanaan bentuk pemuasan terhadap instink (id) sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang diajukan oleh kenyataan yang rasional serta tuntutan adat kebiasaan sosial dan kepercayaan (super ego).[3]
Kant mengatakan bahwa apa yang kita
katakan rasional itu adalah suatu pemikiran yang masuk akal tetapi menggunakan
ukuran hukum alam.[5] Dengan kata
lain, rasional adalah kebenaran akal yang diukur dengan hukum alam, menurut
Kant.[5]
Kesimpulan :
1. Sesuatu yang rasional ialah sesuatu yang mengikuti
atau sesuai dengan hukum alam[5]
2. Yang tidak rasional ialah yang tidak sesuai dengan
hukum alam[5]
3. Kebenaran akal diukur dengan hukum alam. Artinya,
akal hanya sebatas hukum alam[5]
Sumber : Wikipedia bahasa Indonesia
Pengetahuan
informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman
dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak seseorang. Pada
umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai
hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk
menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan
berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk
menindaki.Jenis Pengetahuan, terdapat dua jenis
utama pengetahuan bila dilihat dari perihal eksplisitasnya:
Pengetahuan Implisit
pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Pengetahuan diam seseorang biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lesan. Kemampuan berbahasa, mendesain, atau mengoperasikan mesin atau alat yang rumit membutuhkan pengetahuan yang tidak selalu bisa tampak secara eksplisit, dan juga tidak sebegitu mudahnya untuk mentransferkannya ke orang lain secara eksplisit.Seseorang yang memiliki pengetahuan implisit biasanya tidak menyadari bahwa dia sebenarnya memilikinya dan juga bagaimana pengetahuan itu bisa menguntungkan orang lain. Untuk mendapatkannya, memang dibutuhkan pembelajaran dan keterampilan, namun tidak lantas dalam bentuk-bentuk yang tertulis. Pengetahuan implisit seringkali berisi kebiasaan dan budaya yang bahkan kita tidak menyadarinya.
Pengetahuan Eksplisit
pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Dia telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luasPengetahuan empiris
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali.Pengetahuan rasionalisme
pengetahuan yang diperoleh melalui akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Sumber :
internet
Ilmu pengetahuan
seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
A.
·
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi
ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan
tentang berapa jarak matahari.
B.
·
Ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup
pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret.
Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Syarat-syarat ilmu
Berbeda
dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang
apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah
sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah
ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam. 2. Metodisadalah 3.
Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan
menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya.
4. Universal. Kebenaran
yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak
bersifat tertentu).
pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa ahli :
Pengertian ilmu pengetahuan menurut NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
Pengertian ilmu pengetahuan menurut POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
Pengertian ilmu pengetahuan menurut MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
Pengertian ilmu pengetahuan menurut M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
Pengertian ilmu pengetahuan menurut THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
Pengertian ilmu pengetahuan menurut Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut FRANCIS BACON
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan
Pengertian ilmu pengetahuan menurut CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)
Pengertian ilmu pengetahuan menurut MOHAMMAD HATTA
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut J. HABARER 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
Pengertian ilmu pengetahuan menurut NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
Pengertian ilmu pengetahuan menurut POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
Pengertian ilmu pengetahuan menurut MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
Pengertian ilmu pengetahuan menurut M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
Pengertian ilmu pengetahuan menurut THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
Pengertian ilmu pengetahuan menurut Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut FRANCIS BACON
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan
Pengertian ilmu pengetahuan menurut CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)
Pengertian ilmu pengetahuan menurut MOHAMMAD HATTA
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut J. HABARER 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
Menurut ilmu pengetahuan material Barat,
Vasishta menyatakan: “Badan tidak memiliki kekuatan yang menciptakan
pikiran, pikiran adalah energi pendorong yang menciptakan badan , benih badan ,agen jiwa pikiran [manusia].”
Meskipun diketahui bahwa pikiran bertempat di kepala, naskahnaskah
Timur kuno menyatakan bahwa ia bersemayam dalam hati (heart)
setiap manusia. saat hati sedang damai, pikiran menjadi tenang. Saat hati
bergejolak oleh rasa takut dan cemas, pikiran menjadi panik. Saat pikiran
“menyirami” seseorang dengan berkat dan melimpahi kegembiraan serta
keselarasan, seluruh dunia tampak indah dan serba mungkin.” Menurut
Muhammad Bahnasy, ”Kehidupan manusia adalah hasil perkembangan
kekuatan akal, jiwa dan raga”
pikiran, pikiran adalah energi pendorong yang menciptakan badan , benih badan ,agen jiwa pikiran [manusia].”
Meskipun diketahui bahwa pikiran bertempat di kepala, naskahnaskah
Timur kuno menyatakan bahwa ia bersemayam dalam hati (heart)
setiap manusia. saat hati sedang damai, pikiran menjadi tenang. Saat hati
bergejolak oleh rasa takut dan cemas, pikiran menjadi panik. Saat pikiran
“menyirami” seseorang dengan berkat dan melimpahi kegembiraan serta
keselarasan, seluruh dunia tampak indah dan serba mungkin.” Menurut
Muhammad Bahnasy, ”Kehidupan manusia adalah hasil perkembangan
kekuatan akal, jiwa dan raga”
2. Pikiran
Pikiran
berasal dari kata dasar pikir. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Boediono,
2005), Pikir artinya akal budi ; ingatan; angan-angan; kata dalam hati;
kira, kemudian mendapat sufiks –an menjadi kata pikiran. Pengertian pikiran
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3,2007 bahwa pikiran adalah akal
budi atau ingatan. Sedangkan menurut Sri Utami (1992 :30), menyatakan bahwa
berpikir adalah aktivitas mental manusia. Dalam proses berpikir kita
merangkai-rangkaikan sebab akibat, menganalisinya dari hal-hal yang khusus atau
atau kita menganalisisnya dari hal-hal yang khusus ke yang umum. Berpikir
berarti merangkai konsep-konsep. Pikiran adalah proses pengolahan stimulus yang
berlangsung dalam domain representasi utama. Proses tersebut dapat
dikategorikan sebagai proses perhitungan (computational process).
Proses
berpikir dilalui dengan tiga langkah yaitu: pembentukan pikiran, pembentukan
pendapat, penarikan kesimpulan dan pembentukan keputusan. Pertama, yaitu pada
pembentukan pikiran. Pada pembentukan pikiran inilah manusia menganalisis
ciri-ciri dari sejumlah objek. Objek tersebut kita perhatikan unsur-unsurnya
satu demi satu. Misalnya mau membentuk pengertian manusia. Kita akan
menganalisis ciri-ciri manusia.
Kedua, yakni
pada pembentukan pendapat. Pada pembentukan pendapat ini seseorang meletakkan
hubungan antara dua buah pengertin atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk
bahasa yang disebut kalimat. Pembentukan pendapat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu pendapat afirmatif atau pendapat positif yaitu pendapat yang
mengiakan sesuatu hal, pendapat negatif yaitu pendapat yang tidak menyetujui,
dan pendapat modalitas yaitu pendapat yang memungkinkan sesuatu.
Ketiga, pada
penarikan kesimpulan. Pada penarikan kesimpulan ini melahirkan tiga macam
kesimpulan, yaitu keputusan induktif, deduktif, dan analogis ( perbandingan).
B. Keterkaitan
Bahasa dan Pikiran
Pikiran
manusia pada hakikatnya selalu mencari dan berusaha untuk memperoleh kebenaran.
Karena itu pikiran merupakan suatu proses. Dalam proses tersebut haruslah
diperhatikan kebenaran bentuk dapat berpikir logis. Kebenaran ini hanya
menyatakan serta mengandaikan adanya jalan, cara, teknik, serta hukum-hukum
yang perlu diikuti. Semua hal ini diselidiki serta dirumuskan dalam logika.
Selanjutnya
terdapat beberapa pengelompokan keterkaitan bahasa berdasarkan uraian para ahli
yaitu:
1.
Bahasa Memengaruhi Pikiran
Pemahaman
terhadap kata mempengaruhi pikirannya terhadap realitas. Pikiran dapat manusia
terkondinidikan oleh kata yang manusia gunakan. Tokoh yang mendukung hubungan
ini adalah Benjamin Wrof dan gurunya, Edward Sapir. Wrof mengambil contoh
Bangsa Jepang. Orang Jepang mempunyai pikiran yang sangat tinggi karena orang
Jepang mempunyai banyak kosa kata dalam menjelaskan realitas. Hal ini
membuktikan bahwa mereka mempunyai pemahaman yang mendetail tentang realitas.
2.
Pikiran Memengaruhi Bahasa
Ada
kemungkinan struktur bahasa dipengaruhi oleh pikiran. Sekitar 2.500 tahun yang
lalu Aristoteles berargumen bahwa kategori pikiran menentukan kategori bahasa.
Banyak alas an yang memperkuat argument tersebut, walaupun Aristoteles sendiri
tidak bisa memperlihatkan alas an-alasan tersebut. Adapun alasan yang dapat
dikemukakan antara lain, kemampuan manusia berpikir muncul lebih awal ditinjau
dari aspek evolusi dan berlangsung belakangan dari aspek perkembangannya
dibandingkan kemampuan menggunakan bahasa.
Tokoh
psikologi kognitif yang tak asing bagi manusia, yaitu Jean Piaget menyatakan
bahwa ada keterkaitan antara pikiran dan bahasa. Bahasa adalah representasi
dari pikiran. Melalui observasi yang dilakukan oleh Piaget terhadap
perkembangan aspek kognitif anak. Ia melihat bahwa perkembangan aspek kognitif
anak akan memengaruhi bahasa yang digunakannya. Semakin tinggi aspek tersebut
semakin tinggi bahasa yang digunakannya. Sebelum anak-anak menggunakan
bahasanya secara efektif, anak-anak memperlihatkan kemampuan kognitif yang
cukup bearti dan beragam.
Menurut
Pieget, ada dua pikiran, yaitu pikiran terarah (directed) atau intelligent
dan pikiran tidak terarah atau autistik (autictic). Pikiran yang
terarah adalah pikiran yang menghasilkan tindakan atau ujaran yang dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki landasan kuat, sedangkan pikiran tidak
terarah umumnya pikiran yang sering menimbulkan kekeliruan atau dampak yang
tidak terduga. Mungkin itu sebabnya terjadi tergelincir lidah.
3.
Bahasa dan Pikiran Saling Memengaruhi
Hubungan
timabal balik antara kata-kata dan pikiran dikemukakan oleh Benyamin Vigotsky,
seorang ahli semantic kebangsaan Rusia yang teorinya dikenal sebagai pembaharu
teori. Piaget mengatakan bahwa bahasa dan pikiran pada tahap permulaan
berkembang secvara terpisah, dan tidak saling mempengaruhi. Jadi, mula-mula
pikiran berkembang tanpa bahasa, dan bahasa mula-mula berkembang tanpa pikiran.
Lalu pada tahap berikutnya, keduanya bertemu dan saling bekerja sama, serta
saling mempengaruhi. Penggabungan Vigotsky terhadap kedua pendapat di atas
banyak diterima oleh kalangan ahli psikologi kognitif.
sumber
kamus :
Pikiran adalah hasil berpikir (memikirkan), atau bisa juga
berarti akal, ingatan, akal (dalam arti daya upaya), angan-angan, niat, atau
maksud. Nah itu definisi pikiran menurut kamus bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar